Melansir dari The Daily Beast, pembukaan Tesla Diner di Santa Monica menuai beragam respons dari warganet. Sebagian mengeluhkan lamanya antrean dan kualitas makanan, sementara yang lain mengapresiasi konsep dan suasana futuristik restoran.
Beberapa pelanggan menunggu hingga dua jam di bawah terik matahari hanya untuk mendapatkan makanan yang dinilai lembek dan pelayanan yang belum tertata. CEO teknologi Noah Aron menulis di X, “Burger dan sandwich-nya sangat buruk. Staf terlihat panik dan dapurnya kacau.” Ia menambahkan, “Itu sandwich paling lembek yang pernah saya coba.” Temannya yang memesan burger juga mengeluhkan rasanya hambar.
Seorang pengguna X lainnya menyukai konsep dan suasana restoran tetapi kecewa dengan pelayanan. “Mereka tidak terorganisasi, tidak bisa menjawab pertanyaan, dan terlihat tidak tahu apa yang sedang terjadi,” tulisnya setelah menunggu dua jam.
Ada pula pengunjung yang datang pukul dua dini hari saat antrean sudah sepi dan menilai suasananya menyenangkan, meskipun makanan hanya mendapat nilai enam dari sepuluh. “Saya datang dengan harapan tinggi, tetapi ini salah satu burger terburuk yang pernah saya makan.”
Sebagian pelanggan juga menyoroti tidak adanya menu berbahan dasar nabati. “Gila saja di kota seperti Los Angeles tidak ada pilihan makanan berbasis tanaman. Bahkan roti untuk alpukat panggang mengandung telur dan kentangnya digoreng dengan lemak sapi. Terpaksa batal makan,” ujar seorang pria.
Namun ada juga tanggapan positif seperti yang ditulis Tom Chambers di Google Review:
“Tak ada yang lebih pas dari melihat ulasan bintang satu bercampur dengan bintang lima. Ini membuktikan ada sebagian orang yang benar-benar membenci representasi masa depan yang luar biasa ini. Saya akan datang dalam dua setengah minggu ke depan untuk mengisi daya. Ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa.”
Sementara pengguna lain bernama Bella memberikan ulasan bintang satu:
“Satpam berteriak pada saya dan bilang tempatnya belum buka, padahal parkir penuh dengan mobil Tesla. Sangat masuk akal, mengingat tipe orang pemilik mobil-mobil ini.”
Gilang Patria
(Kurniasih Miftakhul Jannah)