“Belum tau gimana rasanya kehilangan malaikat duniamu ya nak, tsunami pun kalah besar dahsyatnya dan aku merasakan itu,” ujar salah satu netizen di postingan tersebut.
Cerita ini mengingatkan kita bahwa tidak semua pengorbanan bisa diukur dengan keberadaan fisik atau komunikasi yang teratur. Terkadang, sebuah perhatian yang sederhana pun bisa berarti sangat besar bagi orang yang kita cintai. Sang ibu yang berusia 67 tahun ini menunjukkan bahwa kasih sayang seorang ibu adalah hal yan sangat tulus dan tak terbatas oleh waktu maupun jarak.
Kisah haru ini bukan hanya menyentuh hati, tetapi juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya rasa syukur, perhatian, dan kasih sayang terhadap orang tua, serta makna sejati dari sebuah pengorbanan tanpa pamrih.
(Kemas Irawan Nurrachman)