Tanda-tanda inversio uteri bisa berbeda pada tiap orang, tergantung tingkat keparahannya. Gejala awal yang biasanya muncul meliputi:
• Perdarahan hebat
• Nyeri di perut bagian bawah
• Tekanan darah menurun
• Keluar urine tanpa disadari
Jika kondisi memburuk, gejalanya dapat berkembang menjadi:
• Pusing, lemas, atau disorientasi
• Detak jantung meningkat dan napas terasa pendek
• Keringat dingin
• Kram otot dan rasa haus berlebihan
Perlu diketahui, inversio uteri termasuk keadaan gawat darurat. Penanganan harus dilakukan secepatnya dengan cara mengembalikan rahim ke posisi semula, biasanya menggunakan metode Johnson maneuver (pemasukan manual rahim) bila rahim belum keluar sepenuhnya.
Namun, jika rahim sudah terlepas total seperti yang diceritakan dalam podcast tersebut, tindakan medis yang dilakukan bisa berupa operasi rekonstruksi vagina atau perbaikan organ lain yang terdampak.
Meski terdengar menakutkan, kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Kasus “rahim copot” sangat jarang terjadi dan umumnya disebabkan oleh tindakan menarik tali pusar secara paksa. Selama proses persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional, kondisi ini bisa dicegah sepenuhnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)