Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Viral Kasus Rahim Copot yang Heboh di Medsos, Bagaimana Penjelasannya dalam Medis?

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Jum'at, 14 November 2025 |08:10 WIB
Viral Kasus Rahim Copot yang Heboh di Medsos, Bagaimana Penjelasannya dalam Medis?
Viral Kasus Rahim Copot yang Heboh di Medsos, Bagaimana Penjelasannya dalam Medis? (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA Viral kasus rahim copot yang heboh di medsos, bagaimana penjelasannya dalam medis? Seorang dokter IGD menceritakan pengalamannya menangani kasus rahim copot.

Dalam sebuah podcast Raditya Dika, dokter ini bercerita ada pasien ibu yang baru saja melahirkan di dukun beranak, kemudian mengalami pendarahan karena rahimnya copot.

Bagaimana penjelasan rahim copot dalam medis?


Dalam istilah medis, kondisi itu dikenal sebagai inversio uteri, yaitu keadaan ketika rahim terbalik dan sebagian atau seluruhnya keluar melalui vagina usai proses persalinan.

Penyebab utamanya biasanya karena penarikan paksa plasenta atau tali pusar setelah bayi lahir. Jika tali pusar ditarik terlalu kuat, apalagi disertai tekanan di perut, rahim bisa ikut tertarik keluar.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya inversio uteri antara lain:
• Rahim yang gagal berkontraksi setelah melahirkan (atonia uteri)
• Proses persalinan yang berlangsung terlalu cepat
• Plasenta yang menempel di bagian atas rahim

Tanda-tanda inversio uteri bisa berbeda pada tiap orang, tergantung tingkat keparahannya. Gejala awal yang biasanya muncul meliputi:
• Perdarahan hebat
• Nyeri di perut bagian bawah
• Tekanan darah menurun
• Keluar urine tanpa disadari

Jika kondisi memburuk, gejalanya dapat berkembang menjadi:
• Pusing, lemas, atau disorientasi
• Detak jantung meningkat dan napas terasa pendek
• Keringat dingin
• Kram otot dan rasa haus berlebihan

Perlu diketahui, inversio uteri termasuk keadaan gawat darurat. Penanganan harus dilakukan secepatnya dengan cara mengembalikan rahim ke posisi semula, biasanya menggunakan metode Johnson maneuver (pemasukan manual rahim) bila rahim belum keluar sepenuhnya.

Namun, jika rahim sudah terlepas total seperti yang diceritakan dalam podcast tersebut, tindakan medis yang dilakukan bisa berupa operasi rekonstruksi vagina atau perbaikan organ lain yang terdampak.

Meski terdengar menakutkan, kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Kasus “rahim copot” sangat jarang terjadi dan umumnya disebabkan oleh tindakan menarik tali pusar secara paksa. Selama proses persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional, kondisi ini bisa dicegah sepenuhnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement