Fenomena ini menjadi menarik karena kata-kata sifat ini menggambarkan kontras yang unik: kelembutan (demure), ketajaman kesadaran (mindful), dan semangat lucu (cutesy). Dalam dunia berisik media sosial, kombinasi yang ramah tapi juga reflektif ini terasa segar dan relatable.
Frasa ini mungkin belum punya satu definisi resmi, tetapi viralitasnya adalah bukti betapa kuatnya pengaruh bahasa estetis dalam menggambarkan identitas digital. Siapa sangka—sekeping kata bisa menjadi tren dan mencuri hati banyak orang?
(Kurniasih Miftakhul Jannah)