Kasus ini tidak bisa dilepaskan dari konteks konflik sipil berkepanjangan di Myanmar. Sejak kudeta militer pada Februari 2021, Myanmar mengalami ketidakstabilan politik dan kemanusiaan.
Ribuan orang ditangkap karena dianggap mendukung gerakan pro-demokrasi, termasuk warga asing yang terlibat secara langsung atau tidak langsung.
Laporan BBC News Burmese menyebut bahwa pihak junta sangat waspada terhadap aktivitas warga asing yang dianggap dapat memperkuat posisi kelompok pemberontak.
Banyak jurnalis, aktivis, hingga relawan kemanusiaan asing pernah menjadi sasaran penangkapan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)