Dalam wawancara usai show, Prada menyebut koleksi ini sebagai "pertanyaan terbuka tentang apa arti menjadi feminin di era sekarang."
Mereka tidak ingin menampilkan kecantikan sebagai sesuatu yang rapi, halus, dan penuh glamor. Sebaliknya, mereka mengajak audiens untuk memaknai keindahan dalam kekacauan.
“Kami ingin menampilkan sesuatu yang tidak disempurnakan. Feminitas itu bukan hanya soal kelembutan, tapi juga kekuatan dalam kondisi paling rapuh,” ujar Raf Simons, dikutip dari W Magazine.
Gaya “depression hair” rupanya tak berdiri sendiri. Dalam laporan Vogue dan Who What Wear, berikut beberapa tren rambut 2025 yang diprediksi akan mendominasi.
Bed-head texture : Tekstur rambut alami yang seolah baru bangun tidur, tanpa styling berlebihan.
Undone waves : Gaya ikal longgar dan tak presisi, menciptakan kesan effortless.
Low-maintenance style : Potongan rambut yang tetap terlihat menarik meski tidak ditata ulang tiap hari.
Gaya-gaya ini hadir sebagai reaksi terhadap budaya perfeksionisme dalam dunia kecantikan. Orang mulai mencari cara tampil menarik tanpa harus tampil “sempurna.”