Selang tiga hari kemudian Guru Sekumpul kembali mendatangi tempat persembunyian rakyat Palestina di bawah tanah. Sang imam muda lagi-lagi kebingungan lantaran tempat persembunyian itu sangat tertutup dan tak sembarang orang bisa mengaksesnya.
“Bagaimana Anda bisa masuk ke sini?” tanya sang imam.
“Terserah (caranya) Allah,” jawab Guru Sekumpul.
Guru Sekumpul kemudian menyerahkan bantuan berupa uang yang kali ini nilainya setara Rp500 juta untuk memberi makan sekitar 4.000 kaum muslimin di kamp pengungsian sekitaran Masjid Al Aqsa.
Selang 10 hari, Guru Sekumpul kembali datang memberi uang sebesar Rp300 juta. Sehingga jika ditotal, Abah Guru Sekumpul menyerahkan bantuan berupa uang senilai Rp1 miliar untuk rakyat Palestina kala itu.
Di tengah kebingungannya Guru Banjar berujar kepada sang imam muda bahwa syaikh rupawan yang menemuinya itu benar adalah Syaik KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul Martapura).
“Beliau adalah guru besar, seorang wali Allah masyhur asal Kalimantan Selatan," ucap Guru Banjar.
(Rizka Diputra)