Sementara itu Executive Pastry Chef Embassy Chocolate, Chef Louis Tanuhadi menambahkan, bahwa jenis coklat ini cocok dikombinasikan bersama bahan-bahan lainnya. Sehingga pengguna dapat berkreasi sesuka hati dalam berbagai macam aplikasi.
“Dengan kandungan lemak kakao yang tinggi, maka memiliki fluiditas dan workability yang baik, sehingga sangat cocok untuk coating, enrobing, dipping, molding, dan sebagainya. Fluiditas dan workability ini merupakan aspek yang sangat diperhatikan para chef dalam pemilihan coklat couverture,” tuturnya.

Lebih lanjut, perbedaan coklat couverture dengan coklat biasa terletak pada jumlah kandungan lemak kakao (cocoa butter) di dalamnya. Dibandingkan dengan coklat biasa yang dipersyaratkan memiliki lemak kakao minimal 18-20 persen, coklat couverture mengandung lemak kakao minimal 31 persen. Besaran kandungan lemak kakao ini yang memengaruhi fluiditas dan keserbagunaan coklat.
Sebagai jenis coklat yang menghadirkan performa tinggi untuk berbagai macam aplikasi, coklat couverture menjadi pilihan para pelaku usaha food service premium dan pecinta coklat sejati.
Produk coklat couverture pada produk tersebut memiliki aplikasi yang serbaguna, diantaranya dapat digunakan untuk, confectionery seperti praline dan chocolate bar; enrobing, coating dan molding; batter/mixture untuk kue dan dough pada roti; filling dalam produk roti, pastry dan cookies; serta dalam pembuatan ganache, mousse, pastry cream, chocolate sauce, dan lainnya.
(Helmi Ade Saputra)