Perilaku menjadikan wanita lain sebagai objek lelucon, apalagi yang menjurus ke arah vulgar atau merendahkan, adalah "Nig no-no." Ini akan mengajarkan anak perempuan bahwa wanita adalah objek dan bukan individu yang utuh dengan harga diri.
Ayah yang mudah meledak-ledak saat emosi, berteriak, atau menunjukkan kemarahan yang tidak terkontrol di depan anak, akan menciptakan lingkungan yang tidak aman. Anak perempuan bisa tumbuh menjadi penakut, sering cemas, atau justru meniru cara ekspresi emosi yang tidak sehat tersebut.
Kejujuran dan integritas adalah fondasi kepercayaan. Ketika seorang ayah berbohong atau mengingkari janji di depan anak, ia merusak kepercayaan tersebut. Anak perempuan akan belajar bahwa janji bisa dilanggar dan kejujuran bukanlah prioritas.
Ayah yang sulit menunjukkan emosi, enggan berbicara tentang perasaan, atau selalu bersikap kuat tanpa cela, bisa membuat anak perempuan merasa jauh. Anak mungkin akan kesulitan untuk terhubung secara emosional dengan ayahnya dan di kemudian hari, mungkin juga kesulitan membangun kedekatan emosional dalam hubungan pribadinya.
(Kemas Irawan Nurrachman)