Estetikanya sangat fashion editorial, cocok untuk disandingkan dengan brand-brand global seperti Jacquemus atau Loewe yang juga sering bermain dengan bentuk-bentuk natural.
Tren fashion berbasis alam sendiri belakangan ini memang lagi naik daun (pun intended). Menurut laporan Vogue Business, banyak brand kini mencoba memadukan elemen alam sebagai respons terhadap isu lingkungan dan konsumsi fast fashion yang makin gila-gilaan. Dari kulit jamur, kain berbasis nanas, hingga, ya ini, daun pisang.
Brand seperti Dendezeiro tampil berani dengan twist tropikal khas Brazil. Nggak hanya memanfaatkan bentuk alam, mereka juga ingin membangun narasi baru tentang budaya lokal, ekologi, dan seni yang bisa dibawa ke ranah global.
Outfit seperti ini jelas bukan buat semua orang. Tapi kalau kamu tipe yang suka tampil nyentrik, cinta sustainable fashion, atau sekadar pengen beda dari yang lain, koleksi “Brasiliano 2” ini bisa jadi jawaban.
Kalau lihat dari potongan dan bentuknya, outfit ini dirancang nggak sekadar untuk gaya tapi juga tetap wearable. Tapi ya, jangan dipakai pas naik motor, ya. Bisa-bisa dikira bawa bungkusan lontong sayur.
Respons netizen Indonesia pun cukup ramai. Ada yang bilang ini keren dan artsy, ada juga yang bingung hingga jadi mengingat sosok fenomenal di Indonesia, Mimi Peri.
“Ini beneran buat dipakai atau cuma buat difoto doang?” tanya salah satu netizen.
“Mimi peri did it first,” timpal netizen lain.
“Cosplay jadi lemper,” kata netizen selanjutnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)