ANAK moms suka memukul diri sendiri? Jangan panik ya moms. Ternyata ada penjelasan mengenai anak yang suka memukul diri sendiri.
Saat anak tiba-tiba memukul dirinya sendiri, banyak orang tua merasa bingung dan cemas. Meskipun terdengar mengkhawatirkan, tindakan ini sebenarnya cukup umum pada masa awal perkembangan anak.
Balita biasanya memukul diri sendiri karena belum bisa mengungkapkan keinginan atau rasa tidak nyaman mereka secara verbal. Ekspresi emosi ini dapat muncul dalam tantrum yang disertai perilaku menyakiti diri ketika keinginan mereka ditolak, mereka lelah, lapar, atau merasakan sakit yang tidak mereka pahami.
Berikut penjelasan mengenai perilaku anak yang suka memukul diri sendiri yang dirangkum dari laman Parents, Minggu (25/5/2025).
Berikut adalah penyebab perilaku anak suka memukul dirinya sendiri:
- Stres akibat ketidakmampuan untuk memenuhi keinginan
- Merasa lelah atau lapar
- Rasa sakit fisik, seperti ketika gigi tumbuh atau infeksi telinga
- Kesulitan untuk berkomunikasi, terutama dalam kasus dimana anak mengalami keterlambatan bicara
- Sering kali, balita memukul bagian tubuh tertentu untuk menunjukkan di mana mereka merasa sakit. Misalnya, anak-anak yang sering memukul sisi kepala mereka dapat mengembangkan infeksi telinga. Mereka tidak dapat berkomunikasi dengan kata-kata, jadi mereka menggunakan tindakan fisik.
Orang tua dapat membantu anak mereka menghentikan kebiasaan ini:
- Ciptakan tempat aman bagi anak: Beri mereka benda lembut seperti boneka atau bantal sebagai pelampiasan dan jauhkan benda tajam atau keras dari mereka.
- Berikan pelukan menenangkan: Memeluk anak saat mereka marah dapat membuatnya merasa aman dan membantu mereka berhenti melakukan perilaku menyakiti diri.
- Gunakan perkataan yang lembut: Untuk membantu anak memahami perasaannya, gunakan kata-kata sederhana seperti "Mama tahu kamu marah, yuk kita tarik napas".
Meskipun perilaku ini biasanya akan hilang seiring pertumbuhan, orang tua harus memperhatikan jika:
- Anak-anak menyakiti diri mereka dengan begitu parah sehingga menyebabkan luka atau memar.
- Perilaku ini terjadi berulang kali dan tidak memiliki pemicu yang jelas.
- Disertai dengan tanda-tanda penundaan bicara atau interaksi sosial
- Anak-anak juga menunjukkan perilaku berulang lainnya, seperti menggigit diri sendiri, mencakar, atau membenturkan kepala.
Balita yang memukul diri sendiri bisa jadi sedang frustasi, kesakitan, atau belum mampu mengekspresikan emosinya. Sebagai orang tua, penting untuk tetap tenang, menciptakan lingkungan aman, dan membantu anak belajar mengenali serta mengungkapkan perasaan. Jika perilaku ini terus berlanjut atau makin parah, pemeriksaan medis dapat memberikan kejelasan dan dukungan yang dibutuhkan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)