Dedi menegaskan bahwa jika siswa memang ingin mengadakan acara perpisahan, sebaiknya dilakukan secara mandiri tanpa harus melibatkan sekolah atau instansi terkait. Ia juga mengingatkan, jika dalam acara tersebut terjadi hal-hal negatif seperti tawuran, mabuk-mabukan, atau tindakan lain yang melanggar norma, maka konsekuensinya harus ditanggung sendiri.
“Kamu mau perpisahan? Yaudah perpisahan sendiri aja ga usah bawa sekolah." ujar Dedi Mulyadi seperti dikutip dari kanal YouTube resminya, KANG DEDI MULYADI CHANNEL, dilansir pada Selasa (29/4/2025).
“Karena kalau melibatkan sekolah, sekolah jadi mungut, karena sekolah jadi mungut kepala sekolahnya dibully, gurunya dibully dianggap guru dan kepala sekolah nyari untung dari biaya perpisahan,” tambah Dedi Mulyadi.
Dalam video yang diunggah oleh YouTube resminya, Kang Dedi juga sempat bertanya pendapat ibu dari gadis remaja tersebut, namun sang ibu justru lebih mendukung argumen anaknya, meskipun kondisi ekonomi keluarga mereka pas-pasan dan rumah yang mereka tempati berada di area gusuran.
“Ibu lebih setuju mana, anaknya ada perpisahan bayar atau perpisahan saya larang, gausah ngeluarin duit?” tanya Dedi kepada ibu dari gadis remaja tersebut.
“Kalau buat mental anak saya sih setuju yang bayar,” jawab ibu AC, menanggapi pertanyaan dari Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini harus memiliki pola pikir yang kritis, namun sikap kritis tersebut harus tetap didasarkan pada logika yang sehat dan bernilai positif, bukan justru mengkritik dengan cara yang malah membebani orang tua.
(Qur'anul Hidayat)