Tim memakai 15 lidah silikon dengan papila kecil dan mukosa perut babi sebagai pengganti air liur, kemudian para peneliti mengamati bagaimana cokelat tersebut larut. Lemak di permukaan luar cokelat melapisi lidah, meninggalkan lapisan lemak di silikon.
Setelah larut, partikel kakao mengenai lidah dan memberikan sensasi. Sementara kandungan lemak yang ada di cokelat, disebut tidak memberikan pengaruh signifikan.
Para peneliti menilai, inilah kenapa rasa cokelat terasa enak dimakan terlepas dari rangsangan apa pun yang diberikannya. Bisa sampai pada kesimpulan ini, para peneliti diketahui mengandalkan tribologi, studi tentang bagaimana permukaan berinteraksi dalam gerakan. Demikian seperti dilansir dari Mental Floss, Sabtu (11/3/2023).
(Rizky Pradita Ananda)