Talc, yang digunakan dalam bubuk bedak J&J, merupakan mineral alami yang sering ditambang di dekat endapan asbes. Asbes sendiri adalah mineral berbentuk jarum berserat yang diketahui berkaitan dengan kanker.
Klaim tersebut menuduh bahwa J&J telah mengidentifikasi adanya asbes dalam bedak bayinya sejak awal tahun 1960-an. Namun alih-alih mencantumkan peringatan pada botol, gugatan tersebut menyebut J&J justru menyembunyikan risiko tersebut selama beberapa dekade demi memaksimalkan keuntungan.
Gugatan juga menyatakan bahwa meskipun mengetahui adanya serat karsinogenik dalam bedak bayi, tim pemasaran perusahaan malah membahas cara memaksimalkan penjualan. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, pemasaran di AS berfokus pada penjualan bedak murni dan lembut untuk bayi yang baru lahir. Sementara pada tahun 1990-an dan 2000-an, fokus pemasaran beralih ke wanita Afrika-Amerika.
Banyak penggugat di Inggris telah meninggal akibat kanker ovarium maupun mesothelioma, jenis kanker yang umum disebabkan oleh paparan asbes. Semua penggugat diduga telah menggunakan bedak bayi J&J dalam jangka waktu lama.
Salah satu penggugat, Siobhan Ryan (63), mengatakan bahwa dirinya mempercayai bedak bayi J&J setelah melihat iklan. Namun, kini ia menyesal karena kepercayaannya ternyata berujung fatal.