PENELITI mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Birmingham, Inggris membedah tubuh seorang pria berusia 78 tahun yang telah mendonorkan tubuhnya. Cadaver itu disumbangkan untuk keperluan medis.
Saat melakukan pembenahan, ditemukan jenazah tersebut memiliki kelainan, yakni memiliki tiga penis atau yang disebut dengan Triphallia. Kelainan ini cukup langka dan terjadi setiap lima hingga enam juta orang.
“Triphallia, kelainan bawaan langka yang ditandai dengan adanya tiga batang penis yang berbeda, hanya pernah dilaporkan satu kali dalam sejarah. Hanya ada sekitar 100 kasus yang dilaporkan dalam literatur medis,” demikiab laporan dari para penulis dalam Journal of Medical Case Reports, seperti dikutip dari Interesting Enginering.
Selama pemeriksaan, para peneliti mengamati bahwa pasien, seorang pria kulit putih dengan tinggi sekitar enam kaki, memiliki genitalia eksternal yang normal. Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan adanya dua penis tambahan kecil yang tersembunyi di dalam kantung skrotum.
Penis utama dan sekunder sama-sama berbagi uretra, yang melewati penis sekunder sebelum melewati penis utama. Penis supernumerary terkecil tidak memiliki struktur seperti uretra, menurut para penulis.
Perkembangan genital dimulai di dalam rahim pada usia kehamilan empat hingga tujuh minggu. Penis berkembang dari tuberkulum genital dan dikendalikan oleh dihidrotestosteron (DHT)
Kelainan pada gen yang memengaruhi reseptor androgen dapat menyebabkan kelainan fisik pada genital. Dalam kasus ini, tuberkulum genital mungkin telah mengalami tiga kali lipat, sehingga uretra berkembang di penis sekunder.
Ketika penis ini tidak berkembang, uretra berubah arah dan berkembang di penis primer. Penis tersier adalah sisa dari tuberkulum genital yang mengalami tiga kali lipat.