Praktik semacam ini sebenarnya bukan hal baru. Pada era 1970-an dan 1980-an, layanan medis informal cukup umum karena keterbatasan fasilitas kesehatan.
Namun kini, tren tersebut kembali muncul dengan wajah baru, dipromosikan lewat media sosial dan dilengkapi klaim pemulihan instan. Isu ini kembali mencuat setelah kasus yang menyeret komedian Park Na-rae.
Ia dilaporkan menggunakan layanan medis tersebut, termasuk suntikan kecantikan dan terapi pemulihan. Kasus itu kemudian memicu perdebatan publik.
Menurut hukum Korea Selatan, tindakan medis seharusnya dilakukan di fasilitas resmi dengan prosedur yang jelas, mulai dari pencatatan medis hingga pemberian resep. Layanan house-call yang dilakukan di luar sistem ini dinilai berisiko, baik bagi pasien maupun tenaga yang melakukannya.
Pakar kesehatan juga mengingatkan bahwa praktik medis tanpa lisensi dapat berujung pada sanksi serius, termasuk denda dan hukuman pidana. Di sisi lain, pasien yang menerima perawatan melalui jalur ilegal juga tidak sepenuhnya bebas dari konsekuensi hukum.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)