2. Bantu Anak Mengenal dan Mengungkapkan Emosi
Ketika anak mampu menyebutkan perasaannya, mereka lebih mudah mengekspresikan emosi tanpa tantrum. Profesor psikologi perkembangan dari Penn State University, Mark Greenberg, PhD, menyarankan orang tua mengenalkan kosakata emosi seperti senang, sedih, marah, kecewa, atau frustrasi.
Orang tua juga perlu mencontohkan dan memvalidasi perasaan anak, misalnya:
“Kamu kelihatan sabar dan tenang tadi. Itu tidak mudah, tapi kamu berhasil.”
3. Jelaskan Konsekuensi secara Konsisten
Jika anak menunjukkan perilaku agresif, berikan konsekuensi yang konsisten dan jelas. Misalnya, time-out selama 10–15 menit atau mengurangi waktu menonton gadget.
Yang terpenting, jelaskan alasannya:
“Ibu menghentikan waktu main gadget karena kamu melempar barang saat marah.”