JAKARTA - Kehilangan anak merupakan bentuk duka yang paling berat dan kompleks dialami manusia. Hal ini dijelaskan berbagai penelitian dan teori psikologi modern yang menunjukkan bahwa proses pemulihan orangtua dapat berlangsung sangat panjang akibat trauma mendalam.
Psikolog klinis menjelaskan bahwa reaksi duka yang dialami orangtua kerap melebihi bentuk kehilangan lain. “Dalam literatur psikologi, kehilangan anak ditempatkan sebagai the most intense form of grief,” ujar peneliti psikologi duka George Bonanno dalam bukunya The Other Side of Sadness (2009).
Ia menambahkan bahwa proses duka sering tidak bersifat linier, melainkan dapat muncul bergelombang. Salah satu teori yang banyak digunakan untuk memahami reaksi duka adalah model dari Elisabeth Kübler-Ross (1969), yang menyebut lima tahap utama, yaitu
1. Penolakan
2. Marah
3. Tawar-menawar
4. Depresi
5. Penerimaan.
Namun, para peneliti modern menyatakan bahwa tahap-tahap tersebut bisa muncul tidak berurutan. “Kita sekarang memahami bahwa duka bersifat dinamis dan setiap orang memiliki jalurnya sendiri,” tulis Kübler-Ross dalam riset On Death and Dying.