JAKARTA - Anak yang tampak tidak patuh atau sering menolak arahan sebenarnya bisa sedang memasuki tahap perkembangan psikologis tertentu. Dalam proses tumbuh kembangnya baik secara emosional, sosial, maupun kognitif anak akan menghadapi berbagai perubahan dan tantangan. Tidak semua fase berjalan mulus, sehingga beberapa anak menunjukkan perilaku yang lebih sulit diatur.
Mereka mungkin sedang berusaha memahami perasaan, mencoba mengenali diri sendiri, atau beradaptasi dengan hal baru.
1. Mencari Perhatian
Salah satu alasan umum anak berperilaku menentang adalah karena ingin mendapatkan perhatian. Ketika mereka merasa kurang diperhatikan secara positif, si Kecil mungkin mencari cara lain untuk menarik perhatian orang tua termasuk lewat perilaku yang dianggap menyebalkan atau menantang aturan.
2. Pola Asuh yang Kurang Tepat
Cara orang tua mendidik anak sangat mempengaruhi perilaku mereka. Pola asuh yang tidak konsisten, terlalu keras, atau justru terlalu permisif dapat membuat anak kesulitan memahami batasan.
Karena itu, pendekatan pengasuhan yang tepat sangat penting untuk membantu anak belajar membangun karakter, memahami aturan, serta mengembangkan kemampuan sosial dan emosional.
3. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar sebagai bagian dari proses belajar mengenai dunia di sekitarnya. Namun, jika rasa penasaran ini tidak diarahkan, mereka bisa bertindak impulsif atau tidak mendengarkan arahan.
Oleh sebab itu, orang tua perlu membantu mengarahkan eksplorasi anak sambil mengajarkan mana tindakan yang aman dan mana yang tidak.
4. Meniru Lingkungan Terdekat
Anak adalah peniru alami. Mereka belajar banyak hal dengan mengamati orang-orang di sekelilingnya, terutama orang tua. Bila anak melihat contoh perilaku negatif seperti membentak, melawan aturan, atau bersikap keras mereka bisa menirunya dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh perilaku yang baik agar anak memiliki model positif untuk ditiru.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)