Menutup suratnya, Avery menyampaikan harapan agar kedua generasi dapat saling belajar. Generasi muda, menurutnya, ingin membangun dunia baru dengan memanfaatkan nilai-nilai positif yang diwariskan orang tua, namun diarahkan untuk menghadapi tantangan masa kini.
“Bermimpi tentang dunia yang berbeda bukan berarti mengkhianati apa yang sudah orang tua wariskan. Justru itu adalah bentuk penghargaan tertinggi, karena dari merekalah kami belajar bahwa perubahan adalah sesuatu yang layak diperjuangkan,” tulis Avery.
Ia pun menegaskan bahwa surat terbuka ini bukan hanya untuk Generasi Boomer, tetapi juga bagi siapa pun yang ingin membangun komunikasi lintas generasi dengan rasa hormat dan empati. “Kita tidak bisa mengubah dunia yang kalian wariskan kepada kita, sama seperti kalian tidak bisa mengubah dunia yang diwariskan kepada kalian. Tapi kita bisa memilih cara kita memegangnya, membentuknya kembali, dan jika beruntung, meneruskannya kepada generasi berikutnya,” pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)