VIRAL seorang Pria live streaming setiap malam demi mengobati anak dan istrinya yang menderita kanker. Seorang pria berusia 28 tahun di China menari setiap malam melalui siaran langsung untuk menggalang dana bagi istri dan putrinya, yang keduanya didiagnosis menderita kanker.
Cintanya yang tak tergoyahkan kepada keluarganya telah menyentuh hati banyak orang, sehingga mendorong banyak donasi dari penonton yang tersentuh melalui akun online-nya.
Melansir SCMP, Selasa (8/7/2025), Wen Haibin dan istrinya, Yang Xiaohong, adalah teman sekelas di sekolah menengah. Setelah menikah, mereka pindah dari kampung halaman mereka, sebuah kota kecil di provinsi Sichuan, ke provinsi Guangdong di selatan Tiongkok, untuk mencari peluang keuangan yang lebih baik.

Mereka dikaruniai putri sulung mereka tiga tahun yang lalu, disusul putri bungsu mereka setahun kemudian.
Kehidupan mereka yang penuh sukacita berubah drastis pada bulan Juni tahun lalu ketika putri bungsu mereka, Xiyang, didiagnosis menderita rhabdomyosarcoma, sejenis sarkoma jaringan lunak. Patah hati semakin dalam pada bulan Desember tahun lalu ketika Yang (Istrinya) didiagnosis menderita kanker payudara.
Menghadapi tantangan yang berat, Yang sempat berpikir untuk menyerah demi menghindari beban keuangan yang lebih besar bagi keluarganya.
Namun, Wen bertekad untuk memastikan keduanya mendapatkan pengobatan. Dia harus meninggalkan pekerjaannya di sebuah lokasi konstruksi, karena dia menjadi pengasuh tunggal untuk istri dan putrinya yang sakit.
Pasangan ini menitipkan putri sulung mereka kepada orang tua mereka di Sichuan dan pindah ke sebuah flat sewaan di kota Chongqing untuk mendapatkan pilihan pengobatan yang lebih baik.
Baik Yang maupun putrinya membutuhkan kemoterapi, dengan setiap sesi menghabiskan biaya ribuan yuan (ratusan dolar AS), bersama dengan biaya radioterapi yang melebihi 10.000 yuan (1.400 dolar AS) setiap kali.
Keluarga tersebut telah menghabiskan seluruh tabungan mereka dan kini terjerat utang sebesar 200.000 yuan atau sekitar Rp453 juta. Dalam kondisi terdesak, Wen sempat mencoba bekerja sebagai kurir pengantar barang, pekerjaan yang umum digeluti oleh para pekerja migran karena dinilai cukup menguntungkan. Namun, karena tidak mengenal medan dan kehidupan kota besar seperti Guangdong, ia kesulitan beradaptasi dan akhirnya menyerah.
Pada bulan April 2025, Wen mengambil langkah tak biasa dengan mulai menari di platform live streaming sebagai upaya terakhir untuk mencari penghasilan. Di siang hari, ia mengurus istri dan anaknya yang tengah menjalani pengobatan kanker. Lalu ketika malam tiba dan mereka sudah tertidur, ia pun tampil di depan kamera menari dengan sederhana namun penuh ketulusan, demi menyambung hidup keluarganya.
Awalnya tak berpengalaman, Wen Haibin mengaku merasa kaku saat menari di awal siaran langsungnya. Namun, setelah dua bulan, kemampuannya meningkat secara signifikan. Setiap malam, ia bisa memperoleh puluhan hingga ratusan yuan dari donasi penonton yang tersentuh oleh kisah hidupnya.
Sebagai bentuk kepedulian, pemilik kontrakan menurunkan biaya sewa dari 900 atau Rp2jt menjadi 600 yuan atau Rp1,3jt per bulan.
Wen menegaskan tidak akan menyerah demi keluarganya. “Kalau saya menyerah, istri dan anak-anak saya akan kehilangan harapan,” ujarnya. Ia juga menyatakan siap melakukan apa pun demi mereka.
Meski hidup penuh tantangan, Wen tetap optimis karena pengobatan istri dan anaknya mulai menunjukkan hasil. Komitmennya yang kuat menginspirasi banyak orang.
“Dia suami luar biasa,” tulis salah satu warganet.
“Perjuangannya sangat menyentuh,” komentar lainnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)