Pengajuan permohonan visa dari Indonesia ke berbagai negara semakin meningkat, terutama saat libur panjang seperti Lebaran. Namun, pengajuan visa bisa saja ditolak jika ada ketidaksesuaian data maupun syarat dan ketentuan yang tidak terpenuhi.
VFS Global yang merupakan mitra resmi Direktorat Jenderal Imigrasi untuk layanan terkait Layanan Visa on Arrival Elektronik (e-VoA) membagikan 4 tips guna menghindari pengajuan visa ditolak oleh otoritas terkait.
Berikut adalah kesalahan yang paling umum dan cara menghindarinya:
Pemohon harus memastikan bahwa detail pada formulir aplikasi mereka, seperti nama, nomor paspor, dan tanggal lahir, sama persis dengan dokumen resmi mereka. Dalam beberapa kasus, pemohon cenderung menulis informasi yang tidak sesuai dengan dokumen atau bukti identitas mereka.
Pemohon harus menyerahkan foto yang sesuai dengan format yang diminta. Silakan kunjungi situs vfsglobal(dot)com untuk panduan foto khusus untuk negara tempat Anda memesan.
Pemohon harus merujuk ke daftar periksa khusus tujuan yang tersedia di halaman informasi VFS Global untuk menyerahkan semua dokumen yang diminta. Bahkan satu dokumen yang hilang dapat membuat aplikasi Anda tidak lengkap.
Untuk tujuan tertentu, pemohon harus memastikan laporan bank mereka disahkan dengan benar sebagaimana diharuskan. Meskipun merupakan hal yang umum untuk menyerahkan laporan bank, dan sebagian besar wisatawan menyadari hal ini, tidak mengautentikasi laporan bank ini merupakan kesalahan umum.
Namun perlu diingat, peningkatan ini juga sejalan dengan meningkatnya risiko oleh para penipu yang kerap menyamar sebagai karyawan, rekanan organisasi, atau agen dan perantara pembuatan visa.
Para penipu ini mengaku dapat memberikan jadwal janji temu, menerbitkan surat janji temu palsu, atau memengaruhi keputusan penyetujuan visa sehingga dapat mengambil keuntungan dari para wisatawan.
Terkait hal tersebut, VFS Global membagikan informasi penting terkait anti-penipuan dan pendaftaran pengajuan lebih dini bagi para pemohon visa. Wisatawan dianjurkan mengajukan visa mereka jauh-jauh hari. Mengulur waktu pengajuan hingga saat-saat akhir tidak hanya meningkatkan risiko penundaan tetapi juga membuat pemohon rentan terhadap penipuan yang ingin mengambil kesempatan dari urgensi pemohon visa.
Head-Australasia VFS Global, Kaushik Ghosh penting bagi pemohon untuk mengetahui bahwa janji temu visa tidak dipungut biaya dan dapat dipesan melalui situs resmi. Selain itu, pemohon juga harus menyadari bahwa VFS Global tidak bekerja sama dengan pihak ketiga mana pun dan tidak memiliki peran atau pengaruh apa pun terhadap pengambilan keputusan.
“Mereka harus waspada terhadap penipu dan entitas yang mengaku bekerja sama dengan VFS Global dalam kapasitas apa pun untuk menipu pemohon visa yang tidak menaruh curiga dan melakukan uji tuntas yang tepat sebelum membayar uang,” ucapnya, dikutip Sabtu (22/3/2025).