Bulan Februari identik dengan bulan kasih sayang, karena pada tanggal 14 Februari diperingati sebagai Hari Kasih Sayang atau kita kenal sebagai Hari Valentine. Namun di balik indahnya perayaan Hari Valentine ini, ternyata memiliki asal muasal yang kelam.
Dilansir dari NPR, Senin (10/2/2025), pada abad ke 6 sebelum Masehi setiap tanggal 13 hingga 15 Februari, masyarakat Roma kuno merayakan pesta Lupercalia untuk menyenangkan Dewa Kesuburan Romawi. Dalam pesta ini para lelaki mengorbankan seekor kambing jantan yang menjadi sebuah simbol seksualitas dan seekor anjing. Kemudian mereka akan menyembelih binatang tersebut dan mengambil kulitnya untuk mencambuk para wanita.
Dilansir dari Ottawa University, selain penuh dengan kekerasan, Pesta Lupercalia ini merupakan perayaan berdarah yang penuh dengan seksualitas. Kemudian pada akhir abad ke 5, Paus Gelasius I melarang Pesta Lupercalia ini dan menggantinya menjadi Hari Peringatan Santo Valentine.
Pasti Anda beritanya-tanya siapakah Santo Valentine dan mengapa ia diperingati setiap tanggal 14 Februari?
Ada satu legenda Romawi yang menceritakan bahwa Pendeta Valentine menentang kebijakan dari Kaisar Claudius II Gothicus yang menyatakan bahwa prajurit tidak boleh menikah agar kegiatan militer mereka tidak terganggu. Menurut Valentine hal ini tidak pantas dan tidak sesuai dengan Alkitab.