KONSEP berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan kini semakin meramaikan dunia fashion. Desainer dan brand fashion mulai mengkampanyekan pengurangan penggunaan bahan kimia dan memaksimalkan sisa sampah sebagai bahan rancangan sebuah produk.
Sayangnya masih banyak orang yang ragu membeli barang-barang recycle atau daur ulang karena harganya yang mahal. Founder WN White Noise, Renny Winarto membenarkan bahwa harga produk fashion daur ulang memiliki harga yang mahal.
Ia menjelaskan alasan barang-barang tersebut mahal karena memerlukan proses pembuaran produk yang lebih panjang dibanding bahan virgin nylon atau bahan utama yang original.
“Karena harus diolah lagi menjadi biji plastik dan diubah menjadi fabric, lalu kita bentuk kembali. Sedangkan kalau yang baru mungkin langsung aja kita olah,” ujar Renny saat Grand Launching WN White Noise, baru-baru ini.
Menurutnya, dengan proses yang lebih panjang itu membuat produk fashion daur ulang harganya lebih mahal.
“Tapi apa dampaknya bagi lingkungan? Jika kita terus mengambil Sumber Daya Alam (SDA), itu yang kita sayangkan, karena suatu saat pasti akan habis,” ucapnya.
Renny sendiri melakukan terobosan baru di dunia fashion dengan mengusung konsep eco-friendly. Ia memanfaatkan nilon dan botol plastik yang disulap menjadi berbagai macam tas kekinian.