Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Viral Kamar Kos Penuh Sampah, Kenali Apa Itu Hoarding Disorder?

Kemas Irawan Nurrachman , Jurnalis-Rabu, 17 Juli 2024 |14:21 WIB
Viral Kamar Kos Penuh Sampah, Kenali Apa Itu Hoarding Disorder?
Kamar kos yang dipenuhi oleh sampah (Foto: Instagram)
A
A
A

Sebuah video menjadi viral saat seorang ibu kos menggerebek sebuah kamar yang disewakannya dipenuhi sampah. Sang ibu terlihat dibantu oleh sejumlah orang untuk melihat kondisi kamar yang sudah berantakan serta penuh sampah tersebut.

Dalam video di instagram, sang ibu yang mengenakan kemeja biru dan celana putih itu terlihat mengetok sebuah kamar. Setelah menunggu lama, akhirnya penghuni kamar tersebut membuka pintu kamarnya.

Dalam narasinya, ibu kos ini mencoba menahan emosi saat melihat kondisi kamar tersebut berantakan dan berbau menyengat. 

Kamar kos yang dipenuhi oleh sampah (Foto: Instagram)
Kamar kos yang dipenuhi oleh sampah (Foto: Instagram)

"Ini Kejadian jam 20.00 WIB jadi ibu kos usir besok paginya tapi harus dibersihkan dulu sebelum keluar," tulis pengunggah video tersebut.

Sementara itu, perilaku penghuni kos diduga mengalami Hoarding disorder. Ini merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang membuat penderita gemar mengumpulkan atau menimbun barang-barang, bahkan yang tidak berguna sekalipun.

Seperti dikutip dari lama Kementrian Kesehatan, perilaku Hoarding disorder dilakukan karena  menganggap barang itu akan berguna di kemudian hari, mengingatkan pada suatu peristiwa, atau merasa aman ketika dikelilingi benda-benda tersebut. Kesulitan untuk membuang atau menjauhkan benda-benda yang dimiliki karena adanya keinginan yang kuat untuk menyimpannya.

Hoarding disorder terkadang bisa sulit diobati karena banyak penderitanya tidak menyadari bahwa perilaku ini bermasalah. Kondisi ini kerap dialami oleh para penderita gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement