Dia baru memutuskan untuk mengunjungi setiap negara di dunia beberapa tahun silam, lama setelah penglihatannya mulai kabur. Bagi pekerja asuransi, daya tarik melihat dunia sangatlah nyata, dan sesuatu yang tidak akan mampu dilakukan sepanjang hidupnya.
“Saya memutuskan untuk prioritaskan perjalanan ketika saya didiagnosis, untuk melihat sebanyak mungkin dan memilih hal-hal yang benar-benar ingin saya lihat,” ujarnya.
Saat penglihatannya semakin buruk, tantangan perjalanan pun semakin meningkat. Namun, hal ini tidak menghentikannya untuk melakukan sejumlah perjalanan ambisius.
Di Republik Demokratik Kongo, Hayley memilih untuk mendaki gunung berapi dan berdiri di tepi danau lava serta melakukan kontak dengan gorila gunung.

Dalam perjalanannya ke Norwegia baru-baru ini, dia menyaksikan 'Cahaya Utara'. "Langit semuanya menyala hijau. Beberapa lebih terang dari yang lain dengan garis-garis dan pola-pola yang melintasinya. Itu adalah pengalaman ajaib," cerita Hayley.
Dirinya berharap dengan mendorong penyediaan aksesibilitas yang lebih baik di bandara, akan lebih banyak penyandang disabilitas akan terdorong untuk melakukan perjalanan.
Hayley menyarankan kepada para penyandang disabilitas agar meriset dan mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi hal-hal di luar kendali.
"Seringkali saya akan menyewa pemandu pribadi atau kelompok. Penting bagi saya untuk menyewa pemandu pribadi. Banyak orang beranggapan bahwa mereka tahu apa yang Anda butuhkan, tapi seringkali melakukan hal-hal yang tidak Anda butuhkan," terangnya.