Karena tidak dapat dideteksi dini berdasarkan gejala atau keluhan yang dialami, Prof Soehartati menyarankankan bagi setiap pria untuk mengerti bahwa menemukan kanker prostat sedini mungkin akan sangat berarti. Ini dapat membantu mereka mendapatkan penanganan lebih baik.
"Oleh karena itu, lingkungan sekitar yang mendukung juga sangat berpengaruh terhadap kecenderungan para pria, khususnya yang memiliki potensi tinggi terkena kanker prostat, untuk mencari bantuan profesional agar dapat dideteksi sedini mungkin," tambahnya.
Deteksi kanker prostat yang paling umum adalah Prostate Specific Antigen (PSA). Skrining kanker prostat direkomendasikan mulai dari usia 40 tahun.
"Tes PSA itu dilakukan untuk mengukur level antigen spesifik prostat dalam darah, karena sel kanker cenderung memproduksi PSA lebih banyak. Karena itu, ketika adanya lonjakan level PSA, dicurigai pria tersebut memiliki risiko ke arah kanker prostat," katanya.
(Dyah Ratna Meta Novia)