4. Tatung punya kesaktian
Sebelum parade tatung dimulai, para tatung dirasuki (di bawah alam sadar) oleh roh leluhur mereka kemudian mempertunjukkan ilmu kesaktiannya seperti menusuk pipi, kebal dengan senjata tajam, hingga aksi mengupas kelapa dengan gigi. Tatung itu sendiri merupakan perpaduan antara budaya Tiongkok dengan budaya Dayak.
5. Jadi tradisi kebanggaan masyarakat Singkawang
Tradisi tatung pernah dilarang dipertontonkan di depan umum saat pemerintah Orde Baru. Tetapi di era reformasi, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengizinkan kembali atraksi tatung.

Warga Tionghoa khususnya di Singkawang menjadi lebih leluasa untuk menjalankan tradisi atau upacara keagamaan mereka. Di dunia pariwisata, keberadaan tatung berpotensi untuk menarik turis dalam negeri dan mancanegara. Selain mengangkat nama Singkawang di dunia internasional, Tatung juga ikut meningkatkan perekonomian daerah setempat.
(Salman Mardira)