Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sering Tak Disadari, Begini 10 Gejala TB pada Anak yang Tak Boleh Disepelekan

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Rabu, 14 September 2022 |17:33 WIB
Sering Tak Disadari, Begini 10 Gejala TB pada Anak yang Tak Boleh Disepelekan
Ilustrasi Gejala TB pada Anak. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

PEMERINTAH menargetkan penurunan Tuberkulosis (TBC/TB) pada 2025 adalah 50 persen penurunan insiden. Selain itu, angka kematian akibat TBC pun ditargetkan turun hingga 70 persen.

Tuberkulosis adalah penyakit yang bisa menyerang segala usia, termasuk anak-anak. Risiko TBC pada anak bahkan lebih tinggi, mengingat daya tahan tubuh mereka yang lebih lemah. Penyebab tuberkulosis pada anak dan dewasa sama, yaitu infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kendati demikian, gejala TBC pada anak cenderung lebih sulit dideteksi sehingga sering terlambat ditangani.

Berbeda dengan orang dewasa, ciri anak terkena TBC tidak didominasi oleh gejala batuk yang berlangsung lama. Pada anak, batuk justru jarang menjadi gejala utama TBC. Infeksi bakteri M. tuberculosis memang paling sering menyerang organ paru. Namun, penyakit TBC bisa juga menjangkiti tulang, kelenjar getah bening, mata, ginjal, jantung, dan kulit. Maka, sesungguhnya gejala infeksi penyakit ini bisa sangat bervariasi.

Jangan sampai infeksi tuberkulosis menjangkiti buah hati kita tanpa disadari. Sebab, anak bisa mengalami gangguan pada proses tumbuh kembangnya. Untuk menghindari kondisi tersebut, ketahui dan waspadai gejala TBC pada anak seperti dilansir dari KlikDokter.

TBC

Demam Lebih dari Dua Minggu, atau Demam Berulang

Orang tua patut curiga ketika si Kecil menunjukkan gejala demam terus-menerus selama lebih dari dua minggu. Suhu saat demam mungkin tidak terlalu tinggi, berbeda dengan demam akibat infeksi virus. Ketika demam yang dialami terlampau lama dan tidak ada sebab jelas yang bisa terungkap, orang tua perlu curiga telah terjadinya infeksi TBC pada anak.

Keringat Malam

Sering berkeringat pada malam hari bisa menjadi gejala TB pada anak. Namun sebenarnya, ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan pasien anak. Bisa saja keluhan keringat malam ini dicurigai sebagai salah satu gejala TBC pada anak, asalkan disertai dengan gejala lainnya. Misalnya, disertai dengan demam, batuk yang berlangsung lama, nafsu makan menurun, dan lain-lain.

Penurunan Nafsu Makan

Anak yang mengalami infeksi tuberkulosis bisa mengalami gejala penurunan nafsu makan. Adanya infeksi kronis seperti tuberkulosis menyebabkan beredarnya senyawa kimiawi dalam tubuh yang memicu turunnya nafsu makan.

Berdasarkan studi, senyawa kimiawi yang terlibat itu kemungkinan adalah leptin. Leptin diproduksi oleh sel lemak dan berperan dalam menekan nafsu makan. Sebuah studi yang dipublikasikan di Korean Journal of Pediatrics menyebutkan bahwa terjadi peningkatan kadar leptin dalam tubuh pada pasien TBC. Akibatnya, mereka sering kali merasa tidak berminat untuk makan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement