Seks di Mangaia
Meskipun peradaban secara bertahap diperkenalkan terutama di wilayah selatan Kepuluan Cook, Mangia telah berhasil mempertahankan tradisinya. Salah satunya adalah ritual yang melibatkan remaja laki-laki dan perempuan yang lebih tua. Dalam budaya Mangia, baik anak perempuan atau laki-laki didorong untuk memiliki pasangan seksual sebanyak mungkin sampai menikah.
Gadis-gadis muda mereka mulai memiliki banyak pasangan seksual muda umur 13 tahun, mereka diperbolehkan melakukan hubungan seksual dengan siapa saja terus menerus setiap malam, dalam budaya Mangia, setiap wanita diajarkan di usia muda bagaimana mencapai oragasme. Laki-laki di sisi lain diajarkan pada usia muda bagaimana membawa perempuan ke orgasme melalui seks oral.
Mereka menjalani belahan punggung yang dimaksud dengan di mana penis dibelah dari atas kulup sepanjang penis biasanya dilakukan oleh seorang ahli, pakar itu juga mendidik anak laki-laki tentang topik seks.
Kemudian beberapa minggu setelahnya, biasanya ada upacara seksual yang diadakan untuk anak laki-laki. Dalam upacara ini wanita yang berpengalaman secara seksual dibuat melakukan hubungan seksual dengan anak laki-laki. Wanita ini mengajarkan anak laki-laki berbagai posisi dan teknik seksual memperlambat datangnya orgasmenya hingga wanita tersebut mampu mencapai orgasmenya terlebih dahulu.
(Salman Mardira)