Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ritual Seks Nyeleneh Suku Mangaia, Remaja 13 Tahun ML dengan Wanita Lebih Tua

Andin Nurul Alifah , Jurnalis-Jum'at, 29 Oktober 2021 |08:00 WIB
Ritual Seks Nyeleneh Suku Mangaia, Remaja 13 Tahun ML dengan Wanita Lebih Tua
Ritual seks nyeleneh suku Mangaia, remaja 13 tahun ML dengan wanita lebih tua. Foto tarian tradisional suku Mangaia di Kepulauan Cook (Cook Island Tourism via Wanderlust)
A
A
A

ADA ritual seks nyeleneh di suku Mangaia, remaja 13 tahun ML dengan wanita lebih tua. Ya, seks aneh ini menjadi bagian dari tradisi suku yang ada di Kepulauan Cook di Samudra Pasifik Selatan tersebut.

Seks sebagai kebutuhan biologis merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan. Meskipun sikap terhadap seksualitas berbeda pada setiap budaya.

 Baca juga: 7 Tradisi Seks yang Aneh di Dunia, Ritual Masturbasi hingga Berbagi Istri

Suku Mangaia sangat menjujung tinggi tradisi seksual. Praktinya pun terkesan nyeleneh bahkan mungkin tak disukai oleh banyak negara terutama bangsa barat. Seks anak di bawah umur biasanya, ditentang di banyak negara karena dianggap pelecehan terhadap anak, tapi jadi hal lazim di suku ini. Mereka menganggapnya bagian dari pendidikan.

Melansir dari blog History of Yesterday, berikut cerita tradisi unik suku Mangia.

Suku Mangaia

Suku Mangaia penghuni bagian tengah-selatan merupakan wilayah terbesar kedua di Kepulaun dengan luas 51,8 km2 dan populasi sekitar 499 pada tahun 2016. Diyakini bahwa pada awalnya, Kepulauan Mangia tidak ditemukan, melainkan muncul dari dunia bawah Avaiki yang sudah dihuni oleh leluhur spiritual Polinesia.

Dengan kedatangan penjelajah dan navigator Inggris Kapten James Cook, pulai itu ditemukan oleh orang Eropa pada 29 Maret 1777.

Budaya Mangaia

Sebelum kedatangan penjelajah Inggris, budaya Mangaia ditandai dengan kekerasan, karena Sebagian besar pemimpin sering terlibat dalam peperangan untuk menandai wilayah atau mengambil alih kekuasaan tertentu.

Baca juga: Tradisi Minum Darah Haid Suku Baul, Diyakini Bisa Awet Muda

Tetapi semua itu berubah pada tahun 1823, Pulau itu dikunjungi oleh penjelajah Inggris lainnya dari London Missionary Society bernama John Williams.

Tidak mendarat pada kedatangan pertamanya, John Williams Kembali pada tahun 1824 dan meninggalkan dua pengkhotbah untuk mengubah penduduk pulau menjadi Kristen, setelah itu tidak ada lagi peperangan dan kekerasan Politik di pulau tersebut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement