Ia mengaku saat pandemi Covid-19, ada dampak penurunan omzet penjualan ke usaha HoD. Namun perlahan omzetnya mulai stabil, bahkan hingga merambah pasar ekspor.
Saat pandemi Covid-19 merebak di awal Februari, HoD memproduksi masker kain bahan batik, dan non-batik untuk dipasok ke beberapa toko wholesaler di luar Indonesia, Jakarta, dan Malang. Namun diakuinya salah satu kendala yang dihadapi akibat pandemi, terhentinya pemasok bahan baku.
“Saat kondisi mulai membaik, kami mulai jalan lagi pelan-pelan memproduksi produk. Namun tetap melihat kondisi pasar, jadi harus cermat bikin produk apa yang bisa di jual,” tukas dia.
Pihaknya berharap ke depan bisa lebih efisien lagi dalam memproduksi dan memilih produk yang akan dijual. Tujuannya agar usaha HoD yang berbasis komunitas tetap bisa eksis.
(Helmi Ade Saputra)