SEBAGAI negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sudah sepatutnya Indonesia bisa menjadi primadona dalam hal wisata halal.
Terlebih lagi sekarang bisa dikatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang diperhitungkan dalam industri pariwisata, khususnya wisata halal.
Namun sayangnya, jika menelisik dari sisi ranking, Indonesia masih kalah dari negara tetangga, Malaysia sebagai sebagai destinasi pariwisata halal terbaik dunia. Pasalnya, Indonesia sekarang masih berada di posisi ranking ke-2 bersama Uni Emirat Arab, menurut versi dari GMTI (Global Muslim Travel Index).
Maka dari itu, agar target Indonesia 2019, untuk menjadi ranking pertama sebagai destinasi pariwisata halal terbaik dunia versi GMTI. Tepat hari ini, Senin 8 April 2019, Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 resmi diluncurkan di Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. IMTI 2019 inilah yang dijadikan acuan dalam menstadarisasi global destinasi pariwisata halal Indonesia 2019 dengan mengacu pada GMTI ( Global Muslim Travel Index).
Mengingat Indonesia sebagai salah satu negera yang diperhitungkan dalam industri pariwisata halal (halal tourism) dunia. Oleh karena itu, sebagai pemain global atau global player, sudah seharunya Indonesia menggunakan standar global (global standard) yakni IMTI 2019 yang mengadopsi standar GMTI.
Lebih menggiatkan pariwisata halal Indonesia, sebagaimana disebutkan oleh Ni Wayan Giri Adnyani, selaku Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, dengan menargetkan diri sebagai destinasi pariwisata halal terbaik dunia, maka berbanding lurus dengan situasi di mana Indonesia membidik wisatawan Muslim lebih banyak lagi daripada sebelumnya.