Penelitian ini tidak dilakukan pada usus manusia. Peneliti menguji pemanis buatan ini dengam bakteri E.Coli yang merupakan salah satu dari 35.000 spesies bakteri yang hidup di usus manusia. Bakteri E.Coli ini kemudian didisain ulang menjadi bioluminescent dan ketika paparan pemanis buatan itu memiliki dampak beracun, bakteri akan menyala. Dan hasilnya menjelaskan bahwa ada reaksi "terang" tersebut.
Lalu, apa teori di balik penelitian ini?
Peneliti ingin melihat bagaimana pemanis buatan bereaksi pada bakteri yang ada di usus manusia. Tetapi hasilnya tidak terlalu positif. Ketika bakteri terpapar pemanis buatan dengan jumlah yang relatif rendah (satu mg per mL) bakteri tersebut tetap 'menjadi beracun', menghentikan aktivitas yang sehat, dan memperlambat pertumbuhan bakteri di usus.
Eksperimen sederhana ini mengungkapkan beberapa hal tentang pemanis buatan yang masih belum kita pahami.