6 Bahaya Konsumsi Pemanis Buatan, Hindari kalau Tak Mau Diabetes
MASIH banyak yang tidak menyadari bahwa pemanis buatan mengandung efek negatif yang berbahaya bagi kesehatan. Pasalnya, makanan ini diolah menggunakan zat sintetis seperti aspartame, yang cenderung sulit dicerna tubuh sehingga dapat memicu berbagai penyakit berbahaya.
Tapi sayangnya, banyak orang yang menggunakan pemanis buatan sebagai pemanis teh dan kopi yang mereka konsumsi setiap hari. Padahal, ada sejumlah bahaya kesehatan yang ditimbulkan jika dikonsumsi secara terus-menerus. Dilansir Okezone dari Times of India, Kamis (9/8/2018), berikut 6 bahaya pemanis buatan yang wajib Anda ketahui.
Mengandung zat kimia
Jika selama ini Anda berpikir pemanis buatan menggunakan campuran bahan-bahan alami, hilangkan pikiran tersebut. Pemanis buatan diolah menggunakan zat sintetis (kimia) yang tidak dapat dicerna dengan sempurna oleh tubuh. Jadi berhati-hatilah ketika ingin menambahkan pemanis buatan dalam menu diet Anda.
Baca Juga: Jangan Berobat ke Rumah Sakit Sore Hari, Ini 6 Alasannya
Sangat berbahaya
Tidak peduli seberapa manis rasa yang dihasilkan, bahan makanan ini sangat berbahaya. Ada beberapa bahan pemanis seperti acesulfame potassium atau ace k, dan asparteme yang dilarang di seluruh dunia tetapi masih digunakan di beberapa negara. Pasalnya, bahan makanan tersebut dipercaya memiliki efek samping karsinogenik jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Menurunkan metabolisme
Konsumsi pemanis buatan secara rutin juga cenderung menurunkan metabolisme dalam tubuh. Bahan makanan ini dapat memengaruhi keseimbangan insulin dan glugakon yang notabennya mengontrol glukosa darah. Dampaknya akan meningkatkan rasa lapar, menyebabkan over eating atau terlalu banyak makan.
Baca Juga: Tubuhnya Terlalu Seksi, Artis Cantik Ini Dilarang Main Film!
Meningkatkan risiko penyakit
Berbagai penelitian telah menegaskan bahwa pemanis buatan menyebabkan penyakit berbahaya seperti diabetes tipe 2 dan gangguan metabolisme. Bahan makanan ini bahkan dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis dan masalah neurologis.
