10. Lapangan Keboen Sajoek
Tanggal 19 September 1945, sang saka Merah Putih pertama kali berkibar di tempat ini. Menandai Pontianak sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penggagasnya, Persatuan Pemuda Republik Indonesia (PPRI).
Berselang beberapa saat, lapangan ini juga mencatatkan diri sebagai saksi bisu perjalanan sejarah Indonesia di tanah Khatulistiwa. Tepat 15 Oktober 1945, digawangi oleh organisasi yang sama, sekitar pukul 15.00 WIB, ribuan massa waktu itu berkumpul dan mengadakan rapat umum. Tanda kesetiaan mereka pada Republik Indonesia.
Bukan hanya dua peristiwa penting itu saja, namun pada 24 Oktober 1949, diprakarsai Gabungan Persatuan Indonesia (GAPI), dihadiri lebih kurang 3.000 peserta dari berbagai kalangan, Merah Putih kembali dikibarkan. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan Stadion Sepak Bola Keboen Sajoek dan di depannya menjadi pusat oleh-oleh Kalbar.
Sepuluh bangunan tua yang ada ini tengah diusulkan menjadi cagar budaya atau warisan budaya ke pemerintah pusat.
"Sebenarnya sudah dicatat dan diregistrasi, namun perlu ditetapkan ulang. Karena cagar budaya ditetapkan secara bertingkat yang dimulai dari kota, provinsi dan nasional," ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak, Rendrayani.
Untuk melengkapi usulan itu, kata Rendrayani, perlu melakukan sejumlah penelitian tentang bangunan dan sejarahnya. "Misalnya Masjid Jami Pontianak struktur masjid seperti apa, sejarahnya apa, itu kami punya tim ahli cagar budaya Kota Pontianak," jelas dia.
Selain itu, seperti Lapangan Keboen Sajoek yang mempunyai sejarah panjang. Dimana disana ini menjadi lokasi pertama bendera Merah Putih berkibar di Pontianak.
Menurut Rendrayani, yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya baru ada dua, yaitu Istana Kadriah dan Masjid Jami. Sedangkan yang lainnya sudah diregistrasi tapi belum ditetapkan. "Kita khawatirkan kalau belum ditetapkan sebagai cagar budaya bisa tergerus oleh globalisasi. Yang lain sudah diregistrasi tapi belum ditetapkan," pungkasnya.
(Muhammad Saifullah )