8. Vihara Bodhisatva Karaniya Metta
Konon merupakan vihara tertua di Kota Pontianak. Vihara ini berada di Jalan Sultan Muhammad, Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota.
Vihara ini mulai dibangun pada tahun 1829 dan direhab permanen pada 1906. Vihara ini merupakan gabungan dari tiga kelenteng. Dua kelenteng sebelumnya terletak di Parit Pekong dan Sheng Hie.
Ketika memasuki vihara tersebut gapura nan sederhana berhias warna merah untuk menyambut pengunjung yang datang. Di depan vihara terdapat tempat dupa atau gaharu yang dibawa oleh raja Khang Hie (1662-1722) pada tahun 1673 masehi. Dinasti Khang Hie merupakan raja kedua.
Ada beberapa bagian dalam vihara yang mempunyai makna serta sejarah tersendiri seperti pot sembahyang Dewa Langit Bumi, yang konon bertarihk tahun 1673 M. Yakni pada masa di Mancuria bertahta Raja Khan Hi (1662-1722). Ada juga lonceng tua kek kon.
Pada bagian luar sejauh mata memandang keluar, kawasan vihara merupakan pelataran yang berfungsi sebagai terminal dan area bongkar muat kendaraan bus dan kapal motor yang melayani rute dari Pontianak menuju daerah perhuluan Kalimantan Barat.
9. Surau Bait An Nur
Ini surau tertua di Kalbar. Terletak tepat di Jalan Tritura, Kelurahan Kampung Dalam Bugis. Surau ini berjarak sekitar 500 meter dari Masjid Jami dan masih berada dalam kompleks Istana Kadriah.
Diperkirakan, umur surau ini sekitar 214 tahun dan didirikan oleh seorang nakhoda kapal bernama Ahmad pada 1806 masehi. Sekilas, Ahmad ini merupakan sosok nahkoda kapal yang membawa rombongan Sultan Syarief Abdurrahman sampai ke perairan Sungai Kapuas.
Tampak surau dengan ornamen khas Melayu ini masih kokoh berdiri. Warna kuning menambah daya tarik tersendiri pada surau yang terbuat dari bahan kayu tersebut.