Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

10 Tempat Bersejarah yang Harus Dikunjungi di Pontianak

Ade Putra , Jurnalis-Rabu, 07 Februari 2018 |17:43 WIB
10 Tempat Bersejarah yang Harus Dikunjungi di Pontianak
A
A
A

3. Makam Batu Layang

Makam Kesultanan Pontianak di Batu Layang merupakan aset ketiga warisan Kesultanan Pontianak sesudah Istana Kadriah dan Mesjid Sultan Abdurrahman. Konon ketiga lokasi ini mempunyai letak dengan garis lurus dari istana, dari arah timur ke barat.

Komplek pemakaman dikhususkan bagi para Sultan Pontianak dan keluarganya. Makam Sultan Pontianak terletak di tepian Sungai Kapuas yang dahulunya hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, namun saat ini akses menuju lokasi tersebut sudah dapat mengunakan kendaraan.

Makam Sultan Pontianak dikunjungi oleh peziarah dan wisatawan untuk mengetahui lebih lengkap tentang riwayat para Sultan Pontianak, dengan segala bukti keberadaannya.

4. Istana Kadriah

Pendirian Pontianak, pada 239 tahun yang lalu, tidak lepas pula dari sejarah pendirian Istana Kadriah yang terletak tepat di persimpangan sungai, yakni Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas.

Pendirian Istana Kadriah sendiri dilakukan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie, anak seorang hakim agama Kerajaan Matan yang telah sering berkeliling dan bertemu dengan banyak saudagar dunia, pada Rabu, 23 Oktober 1771 M. Semua sejarah ini dapat dibaca langsung oleh setiap mereka yang mengunjungi Istana Kadriah.

5. Kantor Bappeda Pontianak

Kantor Bappeda Pontianak yang terletak di Jalan Zainuddin, Kecamatan Pontianak Kota ini dulunya merupakan Komplek Kantor Residen Bangunan abad 20 masehi. Juga pernah dijadikan kantor Wali Kota Pontianak pada zaman Belanda.

Desain bangunannya masih dipertahankan dari zaman dulu hingga saat ini. Lantai kayu, jendela kayu dan atap sirap. Kantor ini juga memiliki dua ruang aula yang sering dipakai untuk kegiatan seminar, rapat ataupun FGD.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement