Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

OKEZONE STORY: Menelusuri Jejak Perjalanan Sang Maestro Foto, Don Hasman

Tentry Yudvi , Jurnalis-Jum'at, 11 Agustus 2017 |20:00 WIB
OKEZONE STORY: Menelusuri Jejak Perjalanan Sang Maestro Foto, Don Hasman
Don Hasman (foto: Dokumentasi Pribadi Don Hasman)
A
A
A

Jalan kaki cari momen lebih dalam

Saat Okezone telusuri perjalanan apa yang membuatnya terkesan ketika memotret dan traveling, Don pun menjawab ketika dirinya berjalan kaki sejauh 1.200 kilometer dari Prancis Selatan hingga Spanyol.

“ Saya ketika memotret memang memilih untuk berjalan kaki karena dengan begitu saya bisa mendapatkan hasil bagus. Banyak orang tidak mengetahuinya, kalau naik kendaraan kan banyak objek terlewati, tetapi berjalan kaki saya bisa sekaligus mengamati,” jelasnya.

Jalur dari Prancis hingga Spanyol tersebut dipilihnya karena menarik , ia bersama banyak rombongan bersama-sama berjalan kaki untuk menelusuri jejak pengabaran Injil saat Masehi dulu. Beragam objek dan peninggalan terbaik pun berhasil diabadikan.

(Karya Don Hasman)

Dari sinilah banyak hal yang diambil dari sosok Don Hasman, terutama untuk mengambil gambar yang lebih baik. Ia memang unik dalam mengabadikan momen, di mana ia memilih untuk memotret menghadap cahaya.

“ Saat memotret saya lebih suka mengambil dari datangnya cahaya, banyak fotografer enggan seperti itu karena gelap. Tapi bagi saya itu berbeda, “ jelasnya.

(Baca Juga: OKEZONE STORY: Bubah Alfian, Sukses Itu Kombinasi Kerja Keras dan Tingkah Laku)

Selain itu, baginya seorang fotografer yang baik juga harus lebih memperdalami ilmu fotografi tidak hanya bermodal kamera dan lensa saja. Sebab, jika tidak begitu gambar yang dihasilkan juga tidak sempurna.

“Saya kasih contoh, ketika memotret wajah orang secara dekat itu harusnya pakai lensa khusus, karena lensa lainnya akan membuat gambar jadi tidak nyata, coba saja tele untuk mengambil wajah orang, tidak sempurna struktur wajahnya,” jelasnya.

(Karya Don Hasman)

Semua itu karena Don melihat banyak fotografer belum banyak mengenal secara dalam dan luas mengenai fotografi. Bukan hanya skill yang diperlukan, dan bukan hanya jiwa seni, melainkan ilmu yang harus dimiliki seorang fotografer itu penting untuk membuat gambar menjadi bagus.

“Sekarang orang saja malas membaca buku manual ketika membeli kamera. Padahal dengan membaca dan memperdalami , kita jadi banyak tahu sisi menarik dari sebuah fitur kamera bahkan lensa. Saya saja membaca buku belum sepenuhnya tamat,” jelasnya.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement