JAKARTA – Sebuah video viral memperlihatkan ibu-ibu berseragam aparatur sipil negara (ASN) sedang asyik berjoget di sebuah tempat karaoke viral di media sosial. Dalam rekaman berdurasi sekitar satu menit itu, terlihat beberapa pria dan wanita yang mengenakan seragam dinas tengah bernyanyi dan menari dengan riang, seolah sedang merayakan sesuatu.
Yang membuat video ini semakin ramai dibicarakan adalah ketika pebisnis dan tokoh publik Mardigu Wowiek Prasantyo, atau yang dikenal dengan julukan Bossman Mardigu, ikut me-repost video tersebut di akun media sosial pribadinya. Ia menambahkan caption sindiran tajam: “INDONESIA EMAS 2045 ADA DI TANGAN MEREKA.”
Unggahan itu langsung menuai ribuan komentar dari warganet. Banyak yang menilai caption Mardigu sebagai bentuk sindiran terhadap mentalitas sebagian aparatur negara yang dinilai belum mencerminkan semangat menuju visi besar Indonesia Emas 2045, sebuah cita-cita menuju negara maju yang berdaya saing tinggi.
Unggahan video tersebut langsung menuai pro dan kontra di kalangan netizen. Sebagian besar warganet mengecam aksi para ASN yang berjoget di tempat karaoke dengan mengenakan seragam dinas, sementara sebagian lainnya menilai hal itu bukan masalah besar selama dilakukan di luar jam kerja.
“Info video part 2 pemecatannya?” tulis akun @ali** dengan nada sindiran.
“Setelah DPR joget, terbitlah ASN joget,” komentar akun @dey** yang turut menyindir perilaku para aparatur negara tersebut.
Namun, tidak sedikit juga netizen yang membela aksi para ASN tersebut.
“Semua orang punya hak untuk senang dan bahagia, termasuk PNS,” tulis akun @ryo**.
“Room-nya kan karaoke keluarga, lalu salahnya di mana, Min? Masa hiburan gitu aja dianggap aneh. Di mejanya juga nggak ada alkohol. Positif aja mikirnya,” tambah akun @uk**.
Kasus ini kembali menjadi sorotan publik tentang pentingnya menjaga etika dan profesionalitas sebagai aparatur negara, terlebih ketika mengenakan seragam dinas yang melambangkan kehormatan institusi. Di tengah upaya pemerintah mewujudkan Indonesia Emas 2045, publik berharap agar para ASN dapat menjadi teladan yang menginspirasi, bukan justru menciptakan kontroversi di ruang publik.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)