Meski terdengar tidak biasa, pertanyaan besar yang muncul adalah, apakah kebijakan seperti ini sah secara hukum? Wu Xingjian, seorang pengacara dari Firma Hukum Hubei Chisheng, menyatakan bahwa meskipun praktik tersebut dapat dianggap sebagai bentuk diskriminasi, tidak ada undang-undang di Tiongkok yang secara khusus melarang pemilihan kandidat berdasarkan zodiak atau kepercayaan astrologi.
Fenomena ini memicu perdebatan luas di media sosial. Sebagian masyarakat mengecam kebijakan ini sebagai bentuk diskriminasi terhadap kepercayaan tradisional yang tidak relevan dengan kemampuan kerja seseorang. Namun, sebagian lainnya memaklumi tindakan tersebut sebagai bentuk penerapan budaya lokal yang masih sangat dipercaya.
Larangan melamar pekerjaan berdasarkan zodiak, seperti yang dilakukan Sanxing Transportation terhadap pelamar Tahun Anjing, menjadi bukti bahwa kepercayaan astrologi masih sangat berpengaruh di beberapa sektor bisnis di Tiongkok. Meskipun tidak melanggar hukum, kebijakan seperti ini memicu diskusi soal batas antara kepercayaan budaya dan profesionalisme dalam dunia kerja modern.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)