Anak yang memukul orang lain seringkali membuat orangtua bingung dan khawatir. Dalam ilmu parenting, ini bukanlah tanda bahwa anak nakal atau jahat, melainkan bentuk ekspresi emosi yang belum mereka pahami dengan baik.
Ketika anak merasa frustrasi atau marah, mereka sering kali memukul karena tidak tahu cara lain untuk mengekspresikan emosi. Ajarkan anak untuk menggunakan kata-kata untuk menggambarkan apa yang mereka rasakan. Misalnya, jika mereka marah, dorong mereka untuk mengatakan “Aku marah” daripada memukul.
Dengan mengajari anak untuk berbicara tentang perasaan mereka, Anda membantu mereka menemukan cara yang lebih sehat dalam berkomunikasi.
Anak perlu tahu apa yang harus dilakukan saat mereka marah atau kesal, bukan hanya apa yang tidak boleh dilakukan. Anda bisa memberikan contoh alternatif, seperti memeluk boneka, meminta waktu sendiri, atau menarik napas dalam-dalam. Tunjukkan bahwa ada cara lain yang lebih baik untuk menenangkan diri dan mengatasi perasaan tanpa perlu memukul.
Terkadang, anak memukul karena mereka terjebak dalam situasi yang membuat mereka merasa terpojok atau terancam. Beri mereka tips sederhana untuk menghindari konflik fisik, seperti berjalan menjauh saat marah atau meminta bantuan orang dewasa. Ini akan membantu anak merasa lebih percaya diri dalam menangani situasi sulit tanpa harus menggunakan kekerasan.