Fuji Akui Masih Tempramen, Ini 6 Tips Mengelola Amarah dengan Baik

FUJI Utami kembali jadi buah bibir pemberitaan, terkait permasalahan dirinya dengan sang mantan karyawan. Diketahui sang mantan karyawan mengunggah bukti chat WhatsApp Fuji yang bernada kasar dan memaki ke linimasa media sosial.

Fuji pun tak menampik, ia mengaku memang memiliki sifat yang tempramen.

"Dari awal aku ada, aku juga selalu mengakui kalau aku masih tempramen," kata Fuji saat di Bandara Internasional Soekarna Hatta, Cengkareng, Tangerang, baru-baru ini.

Sifat atau karakter tempramen yakni mudah marah, emosi meledak-ledak dan berkata kasar ini memang harus dikelola dengan baik agar bisa menghindari masalah serius untuk diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Makanya penting untuk tahu dan paham anger management, mengelola meredam alias mengurangi sifat tempramen yang bisa merugikan ini. Dilansir dari MayoClinic, Rabu (8/11/2023) berikut enam tips untuk meredam amarah sekaligus mengelola tempramen diri.

1. Berpikir sebelum berbicara: Jangan langsung lontarkan apa yang ada di kepala. Luangkan waktu sejenak untuk berpikir sejenak sebelum akhirnya mengatakan apa pun.

2. Tenangkan diri: Saat sudah agak tenang dan berpikir jernih, baru ungkapkan rasa frustrasi Anda dengan cara yang tegas namun tidak konfrontatif. Utarakan kekhawatiran dan kebutuhan Anda dengan jelas dan langsung, tanpa menyakiti orang lain atau berusaha mengendalikan orang lain sesuai kemauanmu.

 BACA JUGA:

3. Berolahraga: Aktivitas fisik bisa membantu mengurangi stres yang dapat menyebabkan Anda mudah marah loh! Jika merasa amarah semakin memuncak, coba langsung lakukan jalan cepat atau lari, bisa juga luangkan waktu untuk melakukan aktivitas fisik menyenangkan lainnya.

4. Timeout: Waktu istirahat tidak hanya untuk anak-anak, makanya jangan ragu memberi diri sendiri waktu rehat sejenak pada saat-saat yang cenderung membuat stres. Timeout ini mungkin bisa membantu diri jadi merasa lebih siap menghadapi apa yang akan terjadi tanpa merasa kesal atau marah.

5. Identifikasi solusi: Daripada hanya fokus pada apa yang membuat marah, justru harus fokus untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah yang ada. Selain itu, pahamilah bahwa ada beberapa hal yang berada di luar kendali kita dan cobalah bersikap realistis tentang apa yang bisa dan tidak bisa Anda ubah. Ingatkan diri sendiri kalau marah-marah tidak akan memperbaiki apa pun dan malah cuma memperburuk keadaan.

6. Pakai humor: Meringankan suasana dengan humor bisa membantu meredakan ketegangan. Aplikasikan humor untuk membantu diri menghadapi apa yang membuat marah atau kesal. Tapi disarankan untuk menghindari sarkasme karena bisa melukai perasaan dan memperburuk keadaan.

(Rizky Pradita Ananda)