JAKARTA - Bagi banyak orang, kopi menjadi pilihan untuk memulai hari karena memberikan semangat dan menghilangkan kantuk. Namun ternyata, kopi tidak hanya berfungsi sebagai penghilang kantuk, tetapi juga memiliki manfaat lain terhadap hormon tubuh.
Konsumsi kopi bahkan dalam dosis sedang dapat memengaruhi sejumlah hormon penting, mulai dari hormon stres hingga hormon reproduksi. Sekitar 80–120 mg kafein atau setara satu cangkir kopi seduh dapat meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) hingga 50% dari nilai dasar.
Lonjakan ini bersifat sementara dan paling terasa pada orang yang jarang minum kopi. Sementara bagi yang rutin mengonsumsinya, tubuh cenderung lebih toleran terhadap efek stimulan ini.
Namun bagi sebagian orang, dorongan hormon stres ini bisa membuat mereka lebih mudah gugup, cemas, atau bahkan mengalami gangguan tidur jika kopi dikonsumsi terlalu sore atau malam. Kopi juga dapat memengaruhi respons insulin, hormon yang berperan mengatur gula darah dalam tubuh.
Setelah minum kopi, kadang terjadi lonjakan insulin sementara. Meski demikian, banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jangka panjang dapat mendukung kesehatan metabolik.