APHRS disebut terus berupaya meningkatkan kualitas layanan aritmia lewat pelatihan regional, program fellowship, dan kolaborasi riset. Meski ada kemajuan, pemerataan layanan tetap menjadi tantangan utama.
Di sisi lain, pemanfaatan teknologi digital seperti perangkat wearable dan aplikasi kesehatan dinilai memberi peluang baru dalam deteksi dini aritmia. Meski begitu, pemeriksaan manual masih diperlukan.
Dr. Dicky mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksa denyut nadi secara mandiri. Pemeriksaannya dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan tengah di pergelangan tangan atau leher, menghitung denyut selama 30 detik, lalu mengalikannya dengan dua. Rentang denyut normal berada di antara 60–100 kali per menit.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)