JAKARTA - Viral di media sosial seorang make-up artist (MUA) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peristiwa ini disebut-sebut sebagai 'Sister Hong Indonesia'.
Hal itu karena MUA yang mengaku memiliki nama Dea itu diketahui adalah seorang laki-laki. Dari akun Instagram @nasikrawumataram, diungkap bahwa sosok Dea ternyata memiliki nama asli Deni.
Dalam kesehariannya, Deni memakai hijab dan berpenampilan seperti seorang wanita, lengkap dengan riasan pada wajahnya.
Selama menjalankan profesinya sebagai seorang MUA, Deni menyembunyikan identitasnya dan kerap bersentuhan dengan klien perempuan yang bukan muhrim.
Tak hanya merias, Deni juga sering membantu kliennya mengenakan pakaian, meski kliennya menjaga diri dari laki-laki yang bukan muhrim.
"Dia menyembunyikan identitas aslinya dan memegang-megang customer yang bukan muhrimnya, membantunya memasang pakaian smentara pengantin sangat menjaga dirinya dari laki-laki yang bukan muhrim," jelas akun tersebut, seperti dikutip Jumat (14/11/20225).
Akun itu juga mengungkap, tak hanya perempuan yang menjadi korban namun juga beberapa pria turut menjadi korban dari sister Hong Indonesia ini. Ternyata para kliennya selama ini tidak mengetahui jati diri Deni yang adalah seorang pria.
Sekadar diektahui, sebelumnya warganet dihebohkan dengan fenomena Sister Hong yang ternyata seorang pria.
Dia dikenal dengan sebutan Sister Hong, seorang influencer yang selama ini dikenal sebagai perempuan karismatik dan ramah. Namun siapa sangka, di balik penampilan feminin Sister Hong ternyata adalah seorang pria bernama Red Uncle. Fakta mengejutkan ini terungkap setelah penyelidikan mendalam yang membongkar identitas aslinya.
Selama bertahun-tahun, Red Uncle menyamar sebagai wanita dan berhasil membangun image yang mampu menarik perhatian hingga ribuan pria, baik secara online maupun dalam pertemuan langsung. Kejadian ini pun memicu perdebatan di kalangan netizen, tak hanya soal identitas, tapi juga soal keaslian interaksi di dunia maya.
Sister Hong aktif di aplikasi bernama Douyin. Ia dikenal dengan kelembutan suara dan konten-konten yang romantis. Banyak pria yang mengaguminya hingga mengaku jatuh cinta. Tak sampai di situ, Sister Hong juga sampai dikirimi hadiah yang begitu mahal sebagai perhatian untuk dirinya.
Akan tetapi semua itu sirna setelah terungkapnya sosok asli di balik Sister Hong. Sejumlah netizen mulai curiga dengan ketidaksesuaian gerakan dan suara dalam siaran langsungnya.
Beberapa pengguna media sosial juga melakukan investigasi mandiri, hingga akhirnya menemukan bahwa sang "wanita" tersebut sebenarnya adalah pria bernama Red Uncle. Fakta ini kemudian dikonfirmasi dalam sebuah video yang tersebar luas, memperlihatkan Red Uncle tanpa filter dan makeup, menghapus seluruh ilusi yang selama ini dibangun.
Kasus Sister Hong menjadi contoh nyata bagaimana teknologi seperti filter wajah, voice changer, dan platform live streaming bisa dimanfaatkan untuk membangun identitas palsu. Di tengah dunia digital yang serba cepat dan penuh ilusi, para pengguna internet pun diingatkan untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya pada sosok yang hanya dikenal lewat layar.
(Rani Hardjanti)