Tasya Farasya hanya menuntut nafkah sebesar Rp100 kepada mantan suaminya. Nominal tersebut, diharapkan Sangun Rahgado, tidak membebani Ahmad Assegaf sehingga dia bisa bertanggung jawab kepada anak-anaknya. Selama 7 tahun pernikahan, Ahmad tidak pernah memberikan nafkah pada kedua anaknya.
“Kalau Rp100 pun tidak bisa dipenuhi tergugat, kami juga bingung bagaimana harus menuntut tanggung jawabnya lagi,” imbuh Sangun.
Kuasa hukum Tasya, Sangun Rahgado, menjelaskan alasan kliennya menggugat cerai adalah karena kekecewaan dan rasa sakit hati atas dugaan penggelapan dana perusahaan oleh Ahmad Assegaf.
Nilai dana yang diduga digelapkan disebut cukup besar, sehingga menimbulkan krisis kepercayaan Tasya terhadap mantan suaminya.
Dalam gugatannya, Tasya hanya menuntut nafkah sebesar Rp100 dari Ahmad. Menurut Sangun, angka tersebut dipilih agar tidak memberatkan Ahmad, sekaligus menjadi bentuk tanggung jawab minimal bagi anak-anaknya.
Sepanjang tujuh tahun pernikahan, Ahmad disebut tidak pernah memberikan nafkah untuk kedua anaknya.
“Kalau Rp100 saja tidak bisa dipenuhi tergugat, kami pun bingung bagaimana lagi menuntut tanggung jawab darinya,” ujar Sangun.