JAKARTA - Presenter Raffi Ahmad mengaku pernah hidup sebatang kara saat masih remaja. Kala itu, ia baru pindah dari Bandung ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya sambil meniti karier di industri hiburan.
Sejatinya, Raffi mengaku mulai sibuk syuting sejak masih SMP. Dia akhirnya memilih pindah ke Jakarta demi kelancaran pendidikan serta pekerjaannya sebagai aktor.
"Jadi waktu itu kan dari Bandung, saya sudah syuting dari SMP di Jakarta, jadi ya sudah deh pindah ke SMA 3 di Jakarta," kata Raffi Ahmad di SMA Negeri 3, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Saat itu, Raffi tinggal seorang diri tanpa keluarga dan sanak saudara. Dia sengaja memilih kos di seberang sekolahnya agar bisa datang tepat waktu.
"Waktu itu nyari kos-kosan di depan sini, ngekos tiga bulan di sini, nggak pernah terlambat. Pindah agak jauhan sedikit, terlambat terus, jadi di gerbang enggak boleh masuk. Waktu itu sih masuk kelas unggulan, 10 B, tapi terkenalnya karena absensinya banyak bolong," kenangnya.
"Karena dulu di Jakarta tinggal sebatang kara, jadi suka terlambat bangun, enggak ada yang membangunkan. Alhamdulillah banyak kenangan di sini," sambungnya.
Kedatangan Raffi ke sekolahnya dulu bukan tanpa alasan. Dia mengaku tengah menjadi bagian panitia reuni akbar bersama pesohor Boy Thohir hingga Titiek Soeharto.
"Kita mau napak tilas, karena nanti Insya Allah 24 Agustus akan ada reuni akbar, kira-kira di Senayan. Sekarang sih sudah 3 ribuan yang daftar, kita berharap bisa 5 ribuan karena cukup besar," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ayah Rafathar Malik Ahmad tersebut juga sempat bercengkerama dengan guru dan para siswa.
Rencananya, ia juga akan mengajak teman seangkatannya dari kalangan artis untuk hadir di reuni tersebut.
"Biar ada generasinya saya, Baim Wong, Mbak Sophia Latjuba, Nikita Willy, banyak deh sudah saya teleponin. Siapa lagi? Mbak Krisdayanti juga," bebernya.
Raffi mengaku punya banyak kenangan manis di sekolah tersebut. Meski sering terlambat masuk kelas, ia ternyata cukup dikenal sebagai siswa yang baik.
"Saya jarang banget disetrap, dikunciin enggak boleh masuk aja. Kalau di sekolah saya nggak pernah berantem atau apa, anak baik-baik," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)