Riset Notta.ai menunjukkan adanya kesenjangan bahasa dan gaya komunikasi antara Gen Z, Milenial, dan generasi yang lebih senior. Perbedaan ini kerap memicu miskomunikasi, terutama ketika istilah atau ungkapan yang akrab bagi generasi lebih tua terdengar asing bagi karyawan muda. Minimnya interaksi lintas generasi turut memperbesar jarak ini. Data LinkedIn menunjukkan satu dari lima Gen Z belum pernah berbicara dengan rekan kerja berusia di atas 50 tahun dalam setahun terakhir.
Artikel Safety in the Workplace: Managing the Expectations of Millennials and Gen Z karya Stephen Daigneault menegaskan bahwa generasi muda memandang keselamatan tidak hanya dari aspek fisik, tetapi juga keamanan psikologis. Mereka ingin bebas mengemukakan pendapat tanpa takut hukuman atau ejekan.
Perusahaan yang progresif mulai memanfaatkan teknologi seperti perangkat wearable, aplikasi keselamatan berbasis data, dan pelatihan berbasis augmented reality atau realitas tertambah untuk meningkatkan keamanan. Pendekatan berbasis data ini sejalan dengan preferensi generasi muda terhadap solusi digital.
Milenial dan Gen Z juga menuntut kepemimpinan yang terlibat langsung, fleksibel, dan memberikan ruang partisipasi dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam kebijakan keselamatan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)